top of page
Robin Chandra

Reseptor Membran dan Intraseluler


Gambar 1. Reseptor membran.

Pernahkah teman teman terbesit apa perbedaan yang paling fundamental dari letak reseptor seluler? Mengapa ada reseptor yang diekspresikan di permukaan sel, namun juga ada yang dilokasikan jauh di dalam nukleus? Mari kita bahas bersama satu per satu.


Membran sebagai barrier.

Seperti yang kita ketahui, membran sel tersusun dari molekul dengan komponen hidrofobik. Konsekuensinya, hanya molekul molekul hidrofobik berukuran kecil yang dapat menembus membran sel secara langsung. Molekul hidrofilik tidak akan dapat menembusnya tanpa bantuan protein channel.


Ligan sangat bervariasi.

Ligan (molekul yang berasosiasi dengan reseptor untuk memberikan pengaruh fisiologisnya) sangat bervariasi. faktor utama yang dibahas kali ini adalah indeks hidropati dari ligan tersebut, seberapa hidrofobik ligan tersebut. Ligan hidrofobik seperti kelompok hormon androgenik dapat dengan mudah menembus membran sel. Namun, ligan seperti glukosa tidak dapat. Oleh karena itu diperlukan dua tempat alokasi reseptor seluler.


Reseptor membran untuk ligan hidrofilik.

Setelah memahami dua penjelasan di atas, dapat kita simpulkan, karena ligan hidrofilik tidak dapat menembus membran, maka reseptor harus berada di permukaan sel. Dengan memposisikan reseptor di permukaan sel, ligan dan reseptor dapat berikatan dengan baik. Sinyal yang diberikan kemudian diteruskan menggunakan second messenger. Second messenger sendiri sangat beragam, hal ini akan didiskusikan pada kesempatan lainya.

Gambar 2. Mekanisme kerja reseptor membran.

Reseptor intraseluler untuk ligan hidrofobik.

Hampir seluruh ligan hidrofobik mampu menembus membran sel. Reseptor yang berada di dalam sel dapat berikatan langsung dengan ligan tersebut dan memberikan pengaruh fisiologis yang sesuai. Umumnya reseptor intraseluler yang berikatan dengan liganya akan memodulasi langsung ekspresi gen dari sel tersebut, dengan memfasilitasi transkripsi suatu gen, atau sebaliknya.

Gambar 3. Mekanisme kerja reseptor intraseluler.

Latihan Soal

Sebuah molekul diketahui dapat menginduksi respon dari sel sekretoris. Peneliti kemudian menamai molekul tersebut KV-1. Seorang peneliti kemudian menempelkan penanda radioaktif pada KV-1 dan menginkubasinya dengan sel sektretoris. Setelah itu, sel diisolasi dan dilakukan pencucian untuk mengeliminasi KV-1 berlebih. Membran sel dan sitosol kemudian diisolasi dan pengamatan radioaktivitas dari kedua komponen tersebut tidampilkan pada grafik di bawah.

Gambar 4. Hasil pengamatan radioaktivitas dari isolat.

Tentukan pernyataan di bawah ini benar atau salah!

A. KV-1 merupakan turunan dari kolesterol

B. KV-1 berikatan langsung dengan DNA

C. KV-1 berikatan dengan reseptor di membran

D. KV-1 mungkin merupakan neurotransmitter yang lebih dikenal sebagai asetilkolin.


Pembahasan:

A. Benar

KV-1 ditermukan dalam jumlah besar di sitosol, sehingga kemungkinan besar reseptornya berada di sitosol. Kemungkinan besar KV-1 merupakan ligan hidrofobik. Kolestrol merupakan molekul hidrofobik.


B. Salah

KV-1 berikatan dengan reseptornya ke DNA, tidak secara langsung dan independen.


C. Salah

KV-1 berikatan dengan reseptor di sitosol.


D. Salah

Asetilkolin merupakan molekul hidrofilik.


Sekian materi pembelajaran hari ini, semoga bermanfaat. Ketekunan selalu membawa hasil. Selamat berakhir pekan :D

RC


Referensi Gambar:

Gambar 1: images.google.com

Gambar 2: Campbell NReece J. Campbell biology. Boston [u.a.]: Pearson; 2011.

Gambar 3: Campbell NReece J. Campbell biology. Boston [u.a.]: Pearson; 2011.

Gamabr 4: RC





Featured
Recent Posts
!
bottom of page