top of page
Wilson Gomarga

Gen-Gen Penyebab Kanker?


Kanker adalah sebuah penyakit yang membuat sel terlepas dari mekanisme kontrol yang membatasi pertumbuhannya. Makanya pada kanker, sel itu akan membelah dan bertumbuh secara tak terbatas dan bisa sangat-sangat berbahaya!

Gen yang berperan dalam pengaturan pertumbuhan dan pembelahan selama siklus sel itu ada banyak. Contoh dari gen itu ada gen yang mengkodekan faktor pertumbuhan, reseptor faktor pertumbuhan, atau molekul intraseluler yang berperan dalam jalur persinyalannya.

Kalau ada mutasi di gen-gen ini, maka bisa menyebabkan kanker. Mutasi nya terjadi di mana? Ya di sel somatik, tapi apakah anakannya akan menyebabkan kanker? Belum tentu, karena sel gametnya normal-normal aja. Terus apa yang bisa bikin mutasi? Agen-agen mutasi contohnya karsinogen (zat dalam rokok, dsb.), sinyal X-ray, virus, dan radiasi-radiasi lainnya.

Salah satu gen penyebab kanker disebut juga onkogen. Versi normal dari onkogen disebut juga proto-onkogen. Fungsinya apa? Yaitu untuk mengkodekan protein untuk menstimulasi pertumbuhan dan pembelahan sel yang normal.

Lalu, pertanyaannya, bagaimana proto-onkogen dapat berubah menjadi onkogen? Jawabannya adalah perubahan genetis. Ada beberapa cara, dan tiga kemungkinan perubahan genetis tersebut akan dijelaskan di sini.

Kemungkinan (1):

Anggaplah ada sebuah proto-onkogen yang tidak begitu aktif. Kenapa bisa gak begitu aktif? Karena tidak sering diekspresikan gennya, atau setidaknya tidak ditranskripsikan. Kok bisa? Karena ada banyak faktor, tapi salah satunya adalah karena promoternya yang lemah (alias RNA polymerase jadi susah mau nempel dan mulai transkripsi, makanya guna aktivator sebenernya buat bikin RNA pol "suka nempel" sama promoter).

Bayangkan jika ada proses translokasi atan transposisi yang bisa disebabkan oleh transposon atau virus yang menyebabkan secara kebetulan proto-onkogen ini terbawa dan sekarang berada di bawah kontrol promoter gen lain yang ternyata jauh lebih kuat (memiliki afinitas tinggi thd RNA polymerase). Akibatnya, gen ini akan terus diekspresikan. Lalu, menyebabkan pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak wajar, yang akhirnya menyebabkan kanker.

Kemungkinan (2):

Jika 1 proto-onkogen memberikan efek yang lemah, bagaimana kalau ada 2, 3, 4, atau bahkan 10 proto-onkogen? Tentu efeknya akan menjadi lebih kuat bukan. Tapi bagaimana proto-onkogen itu bisa jadi banyak? Jawabannya adalah dengan proses amplifikasi. Peristiwa amplifikasi gen dapat terjadi karena kesalahan replikasi atau perubahan susunan kromosom atau bahkan pindah silang.

Kemungkinan (3):

Bisa juga terjadi mutasi pada promoter dari proto-onkogen sehingga yang tadinya lemah sekarang menjadi kuat untuk terus mengekspresikan gennya. Atau bahkan bisa saja terjadi mutasi di proto-onkogen itu sendiri, yang membuat sekuens proteinnya berubah lalu membuatnya lebih resisten terhadap degradasi.

Ketiga mekanisme ini dapat membuat stimulasi pertumbuhan sel yang abnormal dan mengarah kepada perkembangan sel kanker.

Selain onkogen, juga ada gen lain yang namanya tumor supressor. Supressor artinya menghambat. Kalau tadi onkogen fungsinya supaya sel makin banyak, maka tumor supressor yang fungsi sebenernya untuk menghambat pertumbuhan abnormal, justru harus dinon-aktifkan agar sel dapat menjadi sel kanker.

Produk protein dari gen tumor supressor sendiri memiliki fungsi yang banyak. Ada yang memperbaiki DNA yang termutasi/rusak (supaya mencegah kanker yang terjadi karena mutasi), atau mengontrol penempelan sel satu dengan yang lainnya, penempelan sel pada jaringannya yang benar (karena kalau kanker dia bisa lepas sesukanya di jaringan), atau tumor supressor juga dapat menghambat siklus sel.

Sering ditanyakan yang mana yang dominan mana yang resesif. Apa maksudnya? Resesif itu terjadi jika kedua kopi homozigot atau berada pada state yang sama. Pada onkogen dari dua kopi proto-onkogen di sel, jika ada salah satu aja yang jadi abnormal, maka sel sudah pasti akan terstimulasi untuk membelah terus. Jadi gak butuh 2 kopi onkogen supaya jadi kanker. Makanya ini disebut sifat dominan.

Tetapi, untuk tumor supressor, kalau yang tidak aktif/mati cuman satu, maka yang satu bisa nge-backup untuk menghambat tumor. Berarti kalau keberadaannya heterozigot, kanker tidak terbentuk. Melainkan, kalau dia mati dua-duanya, nah baru kanker terbentuk, maka dari itu, sifat ini disebut juga resesif.

Untuk lebih lengkapnya teman-teman bisa baca buku Campbell Bab 18 mengenai kanker.

Referensi:

Reece, Jane B. Campbell Biology. 10th ed. San Francisco: Pearson, Benjamin Cummings, 2014.

"What Is Cancer?". Cancer Research UK. N.p., 2016. Web. 3 Nov. 2016.

Featured
Recent Posts
!
bottom of page