top of page
  • Yesyurun S. Torrys

Etologi II: Konsep Perilaku - Genetika dan Seleksi Alam


Seperti yang sudah dibahas di bab sebelumnya, perilaku makhluk hidup sangat mempengaruhi tingkat fitness dan survival dari makhluk hidup tersebut. PERILAKU TIDAK AKAN LEPAS DARI SELEKSI ALAM DAN EVOLUSI. Nah hari ini kita akan bahas lebih dalam hubungan kedua hal itu, karena ada soal-soal tertentu, biasanya pada spesies burung penyanyi, jangkrik, belalang, katak membahas mengenai pola pewarisan suara (vocal pada burung dan katak, stridulasi pada jangkrik dan belalang) yang meningkatkan survivorship pada spesies tersebut.

Seleksi Alam dan Genetika Modern

Yang namanya anak OSN Biologi pasti tahu sosok Charles Darwin. Yap, pengarang buku Origin of Species, yang sangat terkenal dalam pencetusan teori evolusi dan seleksi alam. Apa kata Charles Darwin tentang seleksi alam?

  1. Konsep variasi, dimana tiap individu dalam spesies yang sama memiliki perbedaan secara morfologi, fisiologi, dan perilaku.

  2. Sebagian dari variasi ini dapat diwariskan; rata-rata keturunan cenderung memiliki kemiripan dengan orang tua mereka lebih dibandingkan dengan individu lain dalam populasi spesies tersebut

  3. Organisme memiliki kapasitas yang besar dalam meningkatkan jumlah mereka; jumlah keturunan anakan yang dihasilkan lebih banyak dibanding dengan yang berhasil jadi indukan. Kapasitas ini tidak disadari karena jumlah individu dalam populasi bersifat fluktuatif. Itu sebabnya ada kompetisi intraspesies dalam memanfaatkan sumber daya seperti makanan, pasangan, bahkan tempat tinggal.

  4. Sebagai hasil dari kompetisi, varian tertentu akan menghasilkan jumlah keturunan yang lebih besar dibanding varian lain. Keturunan ini akan mewariskan karakteristik yang didapat dari orang tua mereka sehingga perubahan evolusi akan terjadi akibat seleksi alam

  5. Sebagai hasil dari seleksi alam, organisme akan lebih teradaptasi dengan lingkungan mereka. Individu yang unggul adalah individu yang terbaik dalam mencari makanan dan pasangan, menghindari predator, dll.

Itulah kata Charles Darwin mengenai seleksi alam, sekarang kita akan koneksikan dengan perilaku. Kita tahu bahwa variasi timbul dari ekspresi gen, dimana ekspresi gen adalah sintesis protein, dan kita tahu semua bahwa protein adalah molekul utama yang membentuk susunan organ organisme (termasuk saraf, otot, dan endokrin yang kita bahas integrasinya dalam perilaku). Apa hubungan erat seleksi alam dan ekspresi gen?

  1. Semua organisme memiliki gen yang mengkode untuk sintesis protein. Protein ini meregulasi perkembangan dari sistem saraf, otot, dan struktur dari individu tersebut, dan menentukan perilaku-perilaku yang dihasilkan.

  2. Didalam populasi banyak gen hadir dalam dua atau lebih bentuk, atau alel, yang mengkode bentuk yang berbeda dari protein yang sama. Hal ini akan mengakibatkan perbedaan dalam perkembangan individu dan mengakibatkan adanya variasi dalam suatu populasi

  3. Akan ada kompetisi antar alel dari suatu gen untuk suatu lokus tertentu dalam kromosom (dominan-resesif)

  4. Alel yang dapat mencetak kopi yang jauh lebih banyak bertahan dibanding dengan alel alternatif lainnya akan menyingkirkan alel alternatif dalam populasi. Seleksi alam adalah proses bertahan hidup dari alel alternatif

Kalau bingung dengan konsep ini, cobe re-check lagi ke konsep genetika dasar mengenai crossing-over, rekombinan, alel, dan gen dominan-resesif.

Gen dan Perilaku

Dari paparan teori yang panjang diatas, kita bisa tarik benang merah dari etologi, dan kita bisa sadari bahwa etologi itu ilmu yang cakupannya luas sekali

  1. Pada asal-mulanya (species ancestor) ada beberapa alternatif dari perilaku yang ditunjukkan

  2. Dan perilaku ini dapat diwariskan kepada keturunannya dalam populasi, sehingga menimbulkan perbedaan atau dalam bahasa lain kita sebut sebagai variasi

  3. Beberapa perilaku tertentu akan menghasilkan jumlah keturunan/memberikan tingkat kelulushidupan lebih tinggi dibanding perilaku alternatif lainnya

CONTOH :

Contoh kasus sederhana dan dasar tentang kaitan gen dan perilaku adalah burung Lovebird, dalam membangun sarang mereka. Fischer lovebird membawa bahan bangunan untuk sarang mereka (misalkan pita-pita kertas) dengan paruh mereka, sedangkan Peach Lovebird akan membawa bahan bangunan untuk sarang mereka dengan menjepitkan pada ekor mereka. Perilaku yang dilakukan oleh Peach Lovebird lebih unggul dibandingkan dengan Fischer Lovebird karena dapat membawa bahan bangunan sarang lebih banyak (perbedaan perilaku ini terjadi juga akibat perbedaan lingkungan).

Lalu kedua burung ini dikawinkan, dengan harapan menghasilkan perilaku yang jauh lebih efektif dan unggul. Namun kenyataannya, justru perilaku yang ditunjukkan tidak sesukses parental behaviour mereka. Perilaku yang ditunjukkan keturunan adalah bahwa mereka akan menjepit bahan sarang mereka dengan ekor, namun tidak bisa dilepaskan, dan akhirnya mereka cabut dengan paruh mereka. Namun, setelah berlatih sampai beberapa waktu, burung ini bisa menggunakan perilaku ini dengan efektif dalam membangun sarang mereka, namun perilaku yang ditunjukkan tidak sama dengan parental behaviour mereka.

Lalu apa hubungannya dengan gen? Masih ingat ‘kan ada yang namanya intermediet dalam perkawinan? Perilaku kasus Lovebird diatas adalah bukti dari perilaku intermediet, hasil kawin dari 2 galur yang berbeda dari segi perilakunya. Jadi ini membuktikan bahwa perilaku itu dapat diwariskan secara genetis (inheritance, INNATE), tapi dapat ditambah dengan proses belajar (LEARNING PROCESS).

Pengamatan dan Analisis Etologi

Nah, dalam soal-soal etologi umumnya adalah analisis kasus dan grafik serta statistika, ranah soal etologi umumnya 3 hal berikut:

  1. Penelitian genetika mutan. Paling umum berhubungan dengan tingkat keberhasilan reproduksi (agak jarang sih soal yang kaya begini)

  2. Eksperimen seleksi buatan à pengambilan sampel individu dengan trait tertentu yang diinginkan peneliti (soal seperti ini cukup rumit, karena harus mengerti variabel terikat dan variabel kontrol dari eksperimen yang dibuat)

  3. Mempelajari populasi dengan perbedaan genetika studi populasi dalam teritorial, foraging, maupun perilaku lainnya (soal paling umum dalam etologi, tapi soalnya paling mudah divariasikan jadi kemungkinan soalnya sangat luas)

Baiklah, kajian genetika dalam perilaku selesai sudah! Jadi terbukti kan bahwa makhluk hidup bisa berperilaku bukan hanya sekedar dari belajar, tapi ada peran genetika dan seleksi alam agar menjadi spesies yang survive. Untuk berikutnya kita akan bahas lebih dalam mengenai jenis-jenis perilaku yang dilakukan makhluk

hidup. Tetap semangat!

Sumber Gambar dan Referensi:

An Introduction to Behavioral Ecology ; J.R. Krebs ; 2004)

"Peach-Faced Lovebird". Petinfoclub.com. N.p., 2016. Web. 2 Nov. 2016.

"Charles Darwin | Wikiwand". Wikiwand. N.p., 2016. Web. 2 Nov. 2016.

"Mechanisms: The Processes Of Evolution". Evolution.berkeley.edu. N.p., 2016. Web. 2 Nov. 2016.

"What Is Protein Synthesis - Protein Synthesis". Protein Synthesis. N.p., 2016. Web. 2 Nov. 2016.

Featured
Recent Posts
bottom of page